Pra Produksi Presentasi Video
Sinopsis
Sinopsis
merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini,
sinopsis mengarah
pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkatsehingga
penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film. Dalam fungsi lain,
sinopsis juga dapat digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah.
Sinopsis yang
baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis,
keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan
menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna.
Biasanya
sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja.
Untuk membuat
sinopsi yang menarik perlu adanya dramaturgi.
Dramaturgi adalah alur emosi
dalam sebuah cerita. Ada yang mengistilahkan dengan naik-turunnya plot, atau naik-turunnya
alur cerita, atau naik turunnya sensasi dramatik dalam sebuah cerita.
Naskah
Naskah adalah
suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar
seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan
disampaikan. Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan, sepanjang
dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video.
Sebelum
menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu karakteristik media audio
visual.
Karakteristik Media Audio Visual adalah sebagai berikut.
- Media Audio Visual lebih mengutamakan visual dari pada suara, meskipun tidak bisa lepas dengan suara yang berperan melengkapi informasi atau pesan visual.
- Informasi yang disampaikan dapat berupa gambar/visual fakta, kejadian nyata, ataupun sebuah fiksi/gagasan kreatif.
- Melalui Media Televisi, program audio visual dalam setiap kali siar atau tayang dapat ditonton oleh berjuta– juta orang dalam waktu yang sama.
- Media Audio Visual dianggap sebagai media komunikasi dan informasi yang paling efektif dibanding dengan media komunikasi dan informasi yang lain.
- Program yang dikemas dalam format VCD atau DVD dapat ditonton berulang-ulang dan mudah digandakan.
- Dampak program audio visual cukup tinggi. Sebelum diedarkan atau disiarkan harus benar-benar tidak ada kesalahan informasi. Jika terjadi kesalahan dan terlanjur disebarkan atau disiarkan akan sulit untuk meralatnya.
- Memproduksi program audio visual memerlukan waktu yang relatif lama.
- Jenis Naskah: Noncerita, Berita (Dokumenter; Feature; Reality Program), Cerita (Cerita/Drama; Hiburan; Musik; Lawak; Kuis), Iklan Layanan Masyarakat. Naskah/skenario dalam mata pelajaran Simulasi Digital bersumber dari IDÉ/GAGASAN/REKAAN, kecuali format DOKUDRAMA.
Perhatikan
contoh naskah berikut!
Seperti contoh
naskah di atas, pembuatan naskah mempunyai kaidah dasar dalam penulisannya,
yaitu seperti berikut.
Halaman pada
naskah
1. Naskah
ditulis dengan menggunakan huruf courier new 12.
2. Kertas
ukuran A4 (8,5” X 11”).
3. Batas atas
dan batas bawah antara 0,5 “ sampai 1”.
4. Margin
kiri 1,2” sampai 1,6”.
5. Margin
kanan 0,5” sampai 1”
6. Spasi 1.
7. Nomer
halaman dicetak di kanan atas halaman.
8. Dengan
format penulisan seperti di atas, rata-rata 1 halaman akan menjadi 1 menit adegan.
Scene Heading
Scene heading akan
menerangkan kepada pembaca naskah di mana scene yang
bersangkutan
bertempat. Penulisan scene heading selalu diawali dengan nomer scene,
lalu
INT
(Interior, yang berarti di dalam ruangan) atau EXT (Exterior, berarti di luar
ruangan).
Baru kemudian
diikuti dengan tempat. Misalnya: RUMAH DANIEL, KAMAR SOFIA,
MOBIL,
LAPANGAN SEPAKBOLA, DLL. Dan selanjutnya diakhiri dengan waktu scene tersebut.
Misalnya: PAGI, SIANG, SORE, MALAM, SUBUH.
Contoh
penulisan Scene Heading:
- INT. RUMAH DANIEL. RUANG TENGAH – SIANG
- EXT. LAPANGAN SEPAKBOLA – SORE
- INT. JALAN RAYA. MOBIL DANIEL – SORE
- INT. KAFE – MALAM
Hal yang
harus diperhatikan pada naskah presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.
- Alur presentasi, logis. Dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya) ditunjukkan solusi berupa gagasan yang akan dikemukakan.
- Menggunakan urutan (sequence) naratif, atau urutan deskriptif, atau urutan penjelasan (explanatory). Sebaiknya lebih banyak menggunakan urutan deskriptif.
- Urutan terjaga kontinuitasnya.
- Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
- Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan, atau praktisi, atau khalayak ramai.
- Pada tahap simpulan ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.
- Lebih mengutamakan tampilan produk benda jadi, atau cara kerja.
- Cara bekerja bagian produk pada bagian-bagian yang tidak tampak secara langsung melalui rekaman video, diungkapkan dengan sketsa atau animasi.
- Cara bekerja produk didemonstrasikan langsung. Bila perlu menggunakan direct sound atau dengan istilah lain sound on tape.
Breakdown Naskah
Berdasar
naskah yang sudah ada perlu dilakukan kajian yang meliputi beberapa aspek:
a. Jumlah dan
sifat karakter*
b. Jumlah dan
jenis lingkungan (setting/environment)
c. Jumlah dan
jenis properti, wardrobe, dan objek produk
d. Peralatan
yang diperlukan
*Pada
produksi animasi 3D diperlukan sketsa berbagai sudut pandang setiap
objek/karakter
3D sebagai dasar melakukan pemodelan, termasuk perbandingan ciri fisik
objek.
Storyboard
Storyboard adalah
sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan
rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard, seluruh pendukung produksi
dapat melihat alur
cerita dalam bentuk gambar.
Dalam membuat
storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai
dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Jika akan menunjukkan sesuatu yang rinci, perlu
bidikan closeup.
Fungsi
storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk menyampaikan pesan dan gagasan
secara visual. Pada storyboard, dapat ditambahkan arah gerak, yang
memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf, warna, dan tata letak sehingga
pesan dan gagasan
dapat diterima. Untuk membuat storyboard yang bagus, perlu berlatih menggambarkan
komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa.
Pada umumnya,
pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu
menampung
berbagai ide arahan sutradara. Bila terbatas dalam ilustrasi dapat membuat
storyboard dengan
ilustrasi langsung pada perangkat lunak pengolah grafis, aplikasi daring
pembuat
storyboard dan melalui bidikan foto.
Bentuk panel
storyboard tidak ada yang baku, tetapi pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun
secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa
panduan informasi nomor adegan, nomor cut/panel, nomor background, dan catatan adegan.
Keterangan:
Komentar
Posting Komentar